Jumat, 03 April 2009

Pahala yang Mengalir

Hidup di dunia ini singkat, bahkan sangat singkat jika dibandingkan dengan di akhirat. Walaupun ada orang yang merasa selalu belum puas, dan ingin terus memuas-muaskan diri karena merasa punya fasilitas, ingin hidup lebih lama lagi. Sebaliknya ada orang sakit, menderita, dia merasa deritanya kok nggak habis-habis. Padahal yakinlah bahwa kesenangan dan penderitaan apapun di dunia ini bakal berakhir. Yang harus dipikirkan adalah setelah manusia mati, akankah dia mendapatkan kesenangan atau penderitaan ? Semua ditentukan di dunia yang singkat ini.

Di sisi yang lain, kenikmatan di akhirat yang berujud jannah atau surga yang ketika seorang telah memasukinya akan bahagia selamanya adalah sesuatu yang amat mahal. Hanya orang-orang yang dikasihi Allah-lah yang bisa memasuki surga. Untuk bisa dikasihi Allah seseorang harus mau dan sanggup tunduk dan taat kepada-Nya, walaupun harus menyerahkan apapun yang dimiliki kepada Allah. Allah SWT membuat permisalan surga-Nya sebagai alat pembayar atas setiap yang dimiliki seorang hamba yang dipersembahkan kepada Allah. Didalam QS. At Taubah (9) ayat 111 Allah berfirman : "Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang beriman diri dan harta mereka dengan surga."
Rasulullah Saw juga telah memberikan kiat-kiat untuk meraih surga yang mahal dengan hidup kita yang singkat ini, yakni dengan menjadikan di antara amal-amal menjadi aset yang tak pernah berhenti menyetorkan pahala kepada kita. Di dalam hadits yg Shahih Rasulullah bersabda :"Ketika seorang anak Adam mati, terputuslah semua amalnya kecuali 3 perkara, yakni (1) Shodaqoh jariyah, (2) Ilmu kebaikan yang bermanfaat dan (3) Anak yang shalih yang senantiasa berdo'a untuknya.
Dengan demikian, mestinya kita memusatkan perhatian kepada ketiga hal tersebut di samping kewajiban-kewajiban kita ketika masih hidup, bagaimana membelanjakan harta untuk manfaat Islam dan muslimin, menuntut ilmu syar'i untuk diamalkan dan diajarkan dan ilmu yang bisa bermanfaat lainnya, serta mendidik anak-anak kita dengan benar sesuai dienul Islam. Selagi aset kita masih dimanfaatkan dan diamalkan, insya Allah kita masih mendapat aliran pahala yang akan mendatangkah rahmat Allah untuk menebus surga yang mahal dan tinggi.

1 komentar:

  1. Iya...Ternyata ada saja ya.. manusia yg hidupnya kbtln selalu enak. Rejeki lancar, hidup lurus gak pernah sakit, semua gampang. Ada juga yg selalu saja ada masalah, sakit, dsb yg penuh derita..Ada yg banyak harta, bingung mau gunakan harta, wisata kuliner, wisata spa, wisata spiritual, bahkan jd kolektor hewan2 aneh,dll. Ada yg punya uang sedikit aja pingin amal terus..sampai kadang kesehatan ato asuransi apa gak dipikir..Pokoknya py uang sedikit aja..langsung mau dishodaqohkan, diwakafkan..Kita yg mana ya?

    BalasHapus